KUPANG,LIPUTANNTT.com,Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) berkesempatan hadir dalam Pembukaan Sidang Majelis Sinode GMIT Ke-50 Tahun 2023 yang dilaksanakan di Aula GMIT Centre Kupang pada Selasa 28 Februari 2028. Pada kesempatan tersebut turut hadir Ketua DPRD Provinsi NTT Emi Nomleni, Penjabat Walikota Kupang George Hadjoh, Ketua DPRD Kota Kupang Yeskiel Loudoe dan Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe.
Sidang Sinode tersebut mengangkat tema : "Roh Tuhan Menjadikan dan Membaharui Segenap Ciptaan (Mzm. 104:30)” dan sub tema: ”Roh Kudus Menguatkan Persekutuan dan dan Memimpin Gereja Menjadi Berkat Bagi Sesama (Efesus. 3:16-17)”. Pembukaan sidang tersebut diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Vinny Bria, S.Th, dan Pdt. Jehezkiel Adam, S.Th, M.Hum.
Gubernur VBL dalam penyampaian sambutannya meminta peranan gereja untuk dapat melahirkan pemikiran pemahaman baru untuk dapat menjadi pendorong dan sumbangsih bagi pembangunan daerah.
"Kita harus mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang mendalam untuk NTT. Dalam hal ini membangun peradaban dan melahirkan generasi yang maju. Kita perlu kembangkan potensi yang kita miliki. Jangan hanya berpatokan pada dinamika perubahan yang ada. Kita perlu membentuk gagasan dan juga pengalaman baru agar kita sesuaikan dengan perkembangam zaman saat ini," ungkap Gubernur.
"Perlu juga melihat dan fokus tentang pengembangan ilmu pengetahuan dikonkritkan untuk menjawab kebutuhan sosial dan kebutuhan pembangunan kita di daerah ini. Kita punya banyak sekali SDM yang handal dalam berbagai ilmu diantaranya pada bidang pertanian, peternakan, kedokteran, kelautan, industri dan lain-lain. Kita kolaborasi dengan mereka karena ilmu pengetahuan selayaknya berguna bagi banyak orang dan itu baik sesuai maksud dari iman untuk berguna dan bermanfaat bagi orang lain," jelas Gubernur.
"Dengan membangun sinergitas tersebut maka kita bisa membantu desain pembangunan daerah kita. Gereja harus mampu membangkitkan optimisme dan memberikan pencerahan kepada jemaat. Gereja hendaknya memberikan motivasi dan mendorong jemaat untuk memberdayakan dan mengoptimalkan berbagai potensi yang ada baik dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, energi baru
terbarukan, industri pengolahan dan berbagai potensi lainnya. Gereja
harus mampu mewujudkan visi Yesus yakni damai sejahtera dengan kita menjadi rekan sekerja Allah," ungkap beliau.
Gubernur juga mengungkapkan pentingnya memiliki kapital spiritual dengan membangun semangat solidaritas dan peduli teradap sesama jemaat. Menurutnya, Kapital spiritual tetunya juga dibutuhkan selain kapital finansial (kekayaan atau harta), kapital intelektual (kecerdasan atau kemampuan intelektual) dan kapital sosial (membangun relasi dengan orang lain).
"Tentunya sebagai manusia kita perlu memiliki kapital spiritual dengan saling peduli dengan orang lain, rela berkorban membantu sesama serta berperan dalam membangun kehidupan orang lain. Orang yang memiliki kapital spiritual tentunya memiliki iman yang baik pula," kata Gubernur.
Gubernur juga mengatakan, GMIT telah berkontribusi untuk pembangunan dan kemajuan daerah dan masyarakat NTT. Ia juga berharap kegiatan persidangan tersebut semakin mempererat hubungan silaturahmi antar pimpinan dengan anggota jemaat gereja, sekaligus lebih meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan jemaat, sehingga memiliki kekuatan dan ketahanan spiritual yang tangguh menghadapi tantangan dan kesulitan dalam kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Pada kesempatan tersebut Gubenur juga memberikan penjelasan terkait dengan kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 pagi.
“Dalam rapat saya bersama dengan seluruh Kepala Sekolah SMA/SMA Se-Kota Kupang beberapa waktu lalu, kita dorong agar ada desain baru bagi pendidikan dengan memberikan peningkatan disiplin serta pengembangan pola pengajaran serta pembelajaran juga dengan pendampingan siswa agar mempersiapkan diri dengan baik untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.” kata Gubernur.
"Provinsi NTT harus dioptimalkan untuk serius bangun pendidikan kita dalam mencetak generasi unggul. Kita ingin agar ada sekolah dari Provinsi NTT yang bisa masuk 200 sekolah terbaik secara nasional. Dan kita memberikan pembelajaran serta pendampingan pada mereka untuk bisa masuk pada perguruan tinggi unggulan. Kita ambil kebijakan masuk pukul 05.00 pagi itu juga sebagai langkah kita sesuai filosofi siapapun yang bangun sebelum matahari terbit maka dia mampu mempersiapkan diri dengan baik untuk beraktivitas,” kata Gubernur.
"Tentunya dalam kebijakan dan berbagai perubahan ataupun terobosan apapun itu tidak lepas dari polemik serta pro dan kontra namun semuanya dilakukan untuk peningkatan kemajuan pendidikan NTT agar dapat bersaing dalam mencetak generasi unggul," tegas Gubernur.
Sementara itu, Ketua Sinode GMIT Pdt. Dr Merry Kolimon mengungkapkan, dalam persidangan tersebut akan dilaksanakan diskusi membahas terkait langkah-langkah menghadapi krisis pangan, resesi ekonomi dan inflasi ini
"Kita juga tentunya melihat situasi krisis pangan, resesi ekonomi dan inflasi sebagai ancaman dan masalah terhadap kestabilan dan kehidupan masyarakat maka kami perlu membahas hal-hal tersebut sebagai bentuk perhatian gereja untuk mengambil tindakan dini mengangapi berbagai persoalan tersebut. Saya harapkan semuanya dapat bersidang secara positif, dengan pandangan realistis, dan bersikap kritis serta memberikan pikiran-pikiran yang konstruktif," ungkapnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut ratusan peserta sidang Majelis Klasis Sinode GMIT ke-50 diantaranya : Para Ketua Majelis Klasis dari 53 Klasis yang ada di dalam wilayah pelayanan, yang mencakup Provinsi NTT (kecuali Pulau Sumba), Provinsi NTB, dan juga wilayah Batam Provinsi Kepri.(*)