Kupang, LIPUTANNTT.com,Bertempat di lantai dasar kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Lecky Frederich Koli menjelaskan Musim Tanam Periode April-September 2023.
Demikian yang di ungkapkan Lecky Koli, saat menggelar kegiatan Jumpa Pers bersama awak media, Kamis 30 /23)
Dalam sambutannya, Lecky menjelaskan 3 point yang pertama, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada teman-teman di BMKG dalam berkolaborasi untuk membantu pemerintah,
kedua, dari sektor pertanian mengambil langkah-langkah terkait ancaman gejala panen,
ketiga, merespon informasi dari BMKG, kita lihat dari datangnya musim kemarau di bulan april, maka itu, pemerintah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi, ujarnya.
“Karena kemarau di bulan april, maka kita akan memanfaatkan musim tanam untuk mengisi produksi dengan jenis tanaman yang memiliki adaptasi terhadap kekeringan, tentu saja ini bukan hal baru bagi para petani untuk mengetahuinya,” jelas Lecky.
Maka itu (sambungnya), “kami mempersiapkan skema pertama. Kita sarankan untuk wilayah-wilayah yang musim kemaraunya jatuh di bulan april untuk menanam kacang-kacangan, kelor, sorgum, jagung.”
Lanjutnya Ia menjelaskan juga, “terkait tanaman holtikultura itu akan membantu ekonomi masyarakat karena menggunakan sedikit air tetapi bisa menyediakan panen sekaligus ekonomi, tetapi kelor, kita tanam 1 kali akan panen sepanjang 60 tahun kedepan. Berkaitan dengan kebijakan pemprov, untuk intervensi gizi masyarakat terutama anak-anak stunting, karena itu, ini kesempatan baik kita, untuk kembangkan tanaman kelor yang akan membantu,” pungkasnya.
Terkait sorgum dijelaskannya, “itu sangat tahan terhadap iklim, 1 hektar sorgum bisa memelihara 7 ekor sapi, selama 1 tahun setiap hari diberi 20 kg dan itu sangat cocok di NTT karena lahannya kering, biomasa dari batang sorgum dan ini juga ekonomi bagi petani sorgum,” bebernya.
Sementara jagung, berkaitan dengan TJPS ditargetkan 40 ribu ha yang akan di tanamkan pada musim ini.
“Skema yang pemerintah siapkan disesuaikan dengan kondisi masyarakat, sekaligus persiapkan sarana yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan panen padi, yang menanam bulan desember itu akan panen di bulan maret, yang menanam di bulan januari, itu akan panen di bulan april, mei dengan informasi kemarau lebih awal, maka debit airnya akan berkurang,” tutup lekcy koli.(*)