Oelamasi,LIPUTANNTT.com,Menggelar sosialisasi ataupun Pemberi Makanan Tambahan (PMT) bagi anak-anak, terkait peduli Stunting. Sosialisasi dan pemberian makanan tambahan bagi anak-anak dan penderita stunting digelar di kantor Desa Sumlili Kec.Kupang barat Kabupaten Kupang. Rabu (12/04/2023).
Stunting sendiri merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek dari tinggi badan seumurannya.
Dengan narasumber dari Dandenkesyah 09-04-01/Kupang Letkol Ckm dr. Boy Ramurthi, M.A.R.S., di dampingi oleh Kepala Puskesmas Batakte, Kec. Kupang Barat, Kab. Kupang Masri W.M.Ndoen,S.st,m.Kes., turut mendampingi Dandenkesyah Wadandenkesyah 09.04.01 Kupang Mayor Ckm Sri Waluyo, S.E., beserta staf.
Dandenkesyah 09-04-01/Kupang Letkol Ckm dr. Boy Ramurthi, M.A.R.S., mengungkapkan bahwa kami hadir di sini tentunya atas perintah pimpinan kami, terkait dengan program kegiatan Miniatur Binter TNI AD yang bertepatan di tunjuk di Desa Sumlili, terkait dengan itu bidang kami bidang kesehatan, kami sudah melakukan pendampingan selama lebih 3 minggu kepada anak-anak yang kategori harus didampingi, hari ini kami hadir disini untuk memberikan partisipasi dalam kegiatan Posyandu ini. Kenapa kegiatan ini dilakukan? seperti yang kita ketahui bersama bahwa permasalahan Gizi terkadang menjadi sesuatu hal yang kelihatan sepele, padahal kalau kita bicara perkembangan janin ibu yang sedang hamil itu sangat penting Nutrisi dan Gizi yang baik. "Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan tidak terpenuhinya Gizi itu sendiri, salah satunya ketidak pedulian, dari Survei yang saya lihat kadang anak-anak ini makan nasi pakai Mie, padahal itu sama-sama Karbohidrat sama-sama sumber Energi saja seperti juga Jagung, Gandum, Ubi itu tidak memenuhi unsur Gizi", kata Letkol Boy
Lanjut Letkol dr Boy, Gizi yang berupa Protein yang bisa di dapat dari tempe, tahu, telur yang paling sederhana, jadi sebenarnya kalau kita berikan Gizi yang baik pada anak itu sangat mudah kalau sudah tau kandungan bahan makanan yang kita berikan pada anak. Kedatangan kami disini salah satunya dalam rangka memberikan PMT, kami harap situasi-situasi yang harus diketahui oleh seluruhnya terutama bagi anak-anak yang masih didalam data Posyandu ini ada di garis merah yang ada di KMS yang harus di dorong karena kaitan dengan masalah daya tahan tubuhnya, dimana anak akan rentan terhadap penyakit dan dapat mempengaruhi pertumbuhannya terhambat, saat ini lagi tren Stunting, padahal Stunting itu bukan hal yang luarbiasa terkait dengan masalah perbaiki Gizi saja, oleh karena itu tim Denkesyah Kupang melakukan pendampingan dan diharapkan anak-anak yang menjadi perhatian khusus sudah mulai berangsur angsur lebih baik status gizinya dari pada sebelumnya dari data yang telah kami terima. Ada 2 orang anggota Denkesyah yang setiap hari memonitor anak-anak Stunting dan perkembangan nya. "Masalah gizi ini penting jangan sampai kasi makan anak-anak itu kasi makan saja atau asal kenyang saja dan masalah gizi ini bukan sesuatu yang mahal, gizi bisa dapat dari Tempe, Tahu dan Telur yang gampang didapatkan dari pada kasi makan anak nasi saja yang tidak terpenuhi unsur gizinya, Gizi yang baik itu akan membuat anak cerdas", tegas Dandenkesyah Kupang
Kepala Puskesmas Batakte, Kec. Kupang Barat, Kab. Kupang Masri W.M.Ndoen,S.st,m.Kes., menyampaikan kami dari pihak Puskesmas sangat berterima kasih kepada bapak ibu Denkesyah Kupang yang sudah membantu untuk mencegah dan membantu menurunkan Stunting apalagi sudah menjadi isu Nasional dan kami sangat terbantu dengan bantuan dari Bapak ibu semua, sebenarnya masyarakat kami sudah banyak dibantu sekarang ada gerakan program dari bapak Bupati untuk orang tua asuh yang masing-masing ASN mengangkat 1 orang anak untuk 1 ASN, kalau Stunting dibawah 2 tahun itu cepat penanganannya, kalau sudah lebih 2 tahun agak lambat naik nya. "Penyebab yang dominan yang kami telusuri karena pola asuh Ibu ,kami harap pada orang tua dapat bertanggung jawab kepada anak-anaknya",kata ibu Masri.( *Penrem*)