OELAMASI,LIPUTANNTT.com,Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) kembali melakukan Panen Garam di Kabupaten Kupang tepatnya di Kecamatan Kupang Timur pada Senin (14/08/2023). Kegiatan panen garam ini dilaksanakan pada 3 titik lokasi lahan tambak garam masing-masing yakni PT Timor Livestock Lestari di Desa Nunkurus, PT Tjakrawala Timur Sentosa di Kelurahan Babau, dan PT Garam Terang Indonesia di Desa Merdeka.
"Yang kita lakukan panen garam hari ini sebagai persiapan yang sangat baik untuk menuju pemenuhan kebutuhan pangan khususnya kebutuhan garam kita baik dari 3 perusahaan di Kabupaten Kupang ini dan juga PT. Cheetham Garam Indonesia di Kabupaten Nagekeo. Ini merupakan hasil baik atas kolaborasi dan bekerja sama pemerintah, pihak swasta dan masyarakat untuk pemanfaatan potensi lahan kita dalam hal memproduksi garam konsumsi maupun garam industri," kata Gubernur VBL.
"Kita tahu kebutuhan garam secara nasional sangat tinggi. Maka itu kita harapkan terus dikembangkan produksi garam dengan standar dan kualitas yang baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan kita. Garam ini sangat dibutuhkan banyak pihak mulai dari konsumen rumah tangga hingga pada industri. Kita punya lahan dan itu jadi potensi besar maka harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat kita dan untuk peningkatan ekonomi," ungkap beliau.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga mengapresiasi produksi garam oleh PT Timor Livestock yang berada di Desa Nunkurus.
"Kita juga berikan apresiasi kepada 3 perusahaan ini terkhususnya kepada PT Timor Livestock yang proses hingga tahapan untuk produksi itu sudah dapat mencapai standar yang sangat baik. Produksinya juga baik dan terus berlanjut serta disini kadarnya NaCl-nya sudah 96% kita harapkan dapat mencapai 97% sebagai garam industri," kata Gubernur VBL.
"Juga apresiasi kepada 2 perusahaan lain yakni PT Tjakrawala Timur Sentosa dan PT Garam Terang Indonesia yang terus melakukan peningkatan dan pengembangan produksi garam dengan standar yang baik," kata beliau.
"Kita juga mengharapkan agar pengembangan dan produksi garam dari Provinsi NTT terus ditingkatkan sehingga nantinya pada tahun 2030 kita punya produksi garam yang kuat dan berkualitas. Ini tentu dibutuhkan kerja keras dari kita semua mengingat untuk menghasilkan kualitas garam yang tinggi dibutuhkan kecerdasan dan pemahaman yang baik mulai dari tahapan awal hingga pada produksinya serta kemampuan kita mengatasi kendala-kendala yang ada," jelas beliau.
Sementara itu, Direktur PT Timor Livestock Lestari Dwi Ken Hendrawanto menjelaskan, luas lahan yang dimiliki PT Timor Livestock seluas 600 Ha.
"Dari luas lahan 600 Ha ini kita sudah kelola selama 4 tahun. Ada beberapa kendala yaitu terjadinya fenomena alam la nina dan juga bencana seroja pada tahun 2021 lalu. Kita saat ini sudah hasilkan 5.000 ton garam. Dalam waktu dekat kita harapkan dapat mengirimkan 30.000 ton ke pulau jawa untuk pengolahan industri," katanya.
Dwi juga menambahkan, pihaknya juga mempekerjakan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja. "Mayoritas pekerja disini dari penduduk lokal dan juga beberapa tenaga ahli yang kita miliki," ujar Dwi.
"Kita harapkan dari sini juga bisa menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan adanya produksi garam di NTT yang juha didukung oleh pemerintah," tutupnya.(*)