Kota kupang,LIPUTANNTT.com,Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, SE., M.Si menghadiri acara misa pentahbisan imam baru Keuskupan Agung Kupang di Gereja Katolik Sta. Maria Assumpta Kupang, Rabu (18/10). Para diakon ditahbiskan secara langsung oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang yang di damping oleh beberapa Pastor. Perayaan ekaristi pentahbisan diikuti oleh keluarga para diakon yang ditahbiskan serta umat Katolik Paroki St. Maria Assumpta Kupang yang dimulai pukul 09.00 wita. Setelah perayaan ekaristi, acara dilanjutkan dengan ramah tamah yang berlangsung di aula paroki Sta. Maria Assumpta.
Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, SE., M.Si menyampaikan selamat dan proficiat kepada 10 imam baru yang telah memilih hidup selibat dalam pelayanan kepada gereja, umat dan masyarakat. ‘’Saya menyampaikan proficiat kepada 10 imam baru yang ditahbiskan pada hari ini, karena tidak semua orang bisa mendapatkan kepercayaan untuk melayani umat’’, jelas Penjabat dalam sambutan singkatnya. Kepada imam baru yang ditahbiskan ia juga berpesan untuk menjaga janji pelayanan dan setia terhadap panggilan Tuhan sebagaimana diutuskan.
Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G.L. Kalake., SH., MDC dalam sambutannya mewakili Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan proficiat kepada para imam baru dan kepada orangtua serta keluarga yang telah memperkenankan anak – anaknya untuk melayani Tuhan dan sesama. Ada dua pokok refleksi yang menjadi perhatian Ayodhia. Yang pertama, menjalani hidup sebagai pelayan terpilih secara teguh dan setia di tengah arus konsumerisme, perkembangan teknologi yang pesat dan kebebasan instan yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia. Para imam sebagai garda terdepan dalam pelayanan pastoral diharapkan semakin terlibat dalam berbagai kegelisahan dan pergulatan umat dan masyarakat pada umumnya.
Yang kedua, berkaitan dengan kondisi perubahan iklim ekstrem yang menjadi keprihatinan dunia saat ini Pj. Gubernur mengajak para imam yang baru ditahbiskan untuk turut serta dalam berbagai upaya ekologis dengan spirit pembangunan berkelanjutan. Dia juga mengajak kepada para pemimpin agama dan semua umat beragama untuk tetap menjaga kebersamaan, kerukunan dan toleransi antar umat beragama terlebih tahun ini sedang memasuki tahapan politik menuju 2024.
Sementara itu, Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang dalam kotbahnya pada perayaan misa turut berpesan kepada para imam baru agar tetap menjadi pribadi yang rendah hati dan mau belajar bersama umat dan para imam yang lebih tua agar dapat menjadi gembala yang baik seperti Kristus itu sendiri. ‘’Jangan mencari kehormatan dan menjadi sombong atas pencapaian yang dialami. Namun tetaplah menjadi pribadi yang rendah hati, kerendahan hati hanya bisa diperoleh dengan cara berdoa supaya pribadi sadar sebagai orang berdosa dan selalu membutuhkan Tuhan untuk membagikan kebaikan Tuhan kepada sesama manusia dan kepada dunia’’ pesannya.
Adapun sepuluh diakon tersebut yaitu Diakon Kanisius Alvino Radja Kia, Diakon Lucas Fransiskus Heruiktom Conterius, Diakon Robin Hendrikus De Canossa Lopes, Diakon Vergilius Mandonsa, Diakon Wilfridus Arnoldus Astu Wungo, Diakon Dominikus E. Gultom, CMF, Diakon Emilianus Dungnga Koten, CMF, Diakon Engelbertus Seran, CMF, Diakon Ponsianus Ladung, CMF, Diakon Joao Martinho Enfein, CMF
Tampak hadir pada acara tersebut, Forkopimda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pejabat Sipil, TNI dan Polri, Pemimpin Kongregasi Misionaris Claretian (CMF), Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi dan Kota Kupang serta Para Imam dan Biarawan/Biarawati.(*)