Kupang,LIPUTANNTT.com,Calon anggota DPRD Kota Kupang Dapil 1 dari Partai Perindo, Semy Rudyard Balukh mendapat dukungan dari warga Kelurahan Lasiana. Para warga yang didatangi caleg bernomor urut 7 ini menyampaikan berbagai aspirasi mereka.
Sebagian besar mengeluhkan soal bantuan sosial yang tidak merata atau tidak adil. Keluhan lain adalah lampu jalan yang tidak diperbaiki sejak adanya badai seroja dua tahun lalu. Termasuk jalan rusak dan air bersih serta program bedah rumah yang sudah tidak lagi berjalan pasca selesainya masa jabatan Jefri Riwu Kore sebagai wali kota Kupang.
Viktor, salah satu warga yang ditemui Semy Balukh saat blusukan di Kelurahan Lasiana, Jumat (5/1/2023) mengeluhkan bantuan sosial yang tidak merata di Kelurahan Lasiana. Menurutnya, banyak warga miskin yang tidak tercover dalam program keluarga harapan (PKH). Selain itu, masih banyak warga juga tidak lagi mendapat bantuan raskin.
Tak hanya itu, masih banyak jalan di Kelurahan Lasiana yang rusak parah yang perlu diperbaiki. Termasuk lampu jalan yang sudah dua tahun rusak namun belum diganti sampai saat ini.
"Misalnya BPJS gratis itu. Kami belum dapat, sehingga mau berobat juga sulit karena bayar mahal. Mau ke rumah sakit juga bayar sampai Rp500 ribu. Kami yang buruh kasar ini tidak punya uang," kata Viktor.
Ia meminta kepada Semy untuk bisa memperjuangkan kebutuhan masyarakat Lasiana di DPRD nantinya. Menurutnya, Kelurahan Lasiana merupakan kelurahan yang padat penduduk dan letaknya sangat strategis sehingga harus mendapat perhatian serius. "Air bersih tidak ada, lampu jalan tidak diperbaiki, jalan juga rusak. Tidak pernah ada anggota dewan yang datang langsung untuk diskusi dengan masyarakat. Ada yang datang hanya saat pemilu lalu hilang jadi di sini tidak ada perubahan," ujarnya.
Agus, warga Lasiana lainnya, juga mengeluhkan soal program bedah rumah yang tidak dilanjutkan lagi setelah selesainya masa jabatan Jefri Riwu Kore sebagai wali kota Kupang. Menurutnya, program ini sangat dibutuhkan masyarakat karena di Kelurahan Lasiana masih banyak rumah yang tidak layak huni.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Semy untuk memperjuangkan kembali program tersebut jika terpilih menjadi anggota DPRD Kota Kupang pada Pemilu 2024. Ia berharap warga kurang mampu di Kelurahan Lasiana bisa mendapat perhatian.
Ia juga secara tegas mengatakan sangat mendukung Semy yang merupakan kader Partai Perindo. Ia beralasan di Partai Perindo ada sosok Jefri Riwu Kore yang sukses membangun Kota Kupang. Oleh karena itu, jika banyak kader Perindo di DPRD pasti memperjuangkan program-program Jefri Riwu Kore.
"Sekarang Pak Jefri sudah di Partai Perindo sehingga saya yakin program-program pak Jeriko pasti dilanjutkan. Kota Kupang ini sekarang sudah berubah karena Pak Jeriko," kata Agus.
Semy Balukh yang diwawancarai soal kunjungannya di Kelurahan Lasiana mengaku bertemu banyak warga yang mengeluhkan tentang kehidupan mereka yang kurang mendapat perhatian pemerintah. Ia menjelaskan, masih banyak warga yang tidak tercover PKH padahal tergolong kurang mampu. Pekerjaan mereka hanya sebagai buruh kasar dan pekerja serabutan yang terkadang menganggur karena tidak ada pekerjaan. Mereka juga tinggal di rumah yang tidak layak huni.
Selain itu, warga juga membutuhkan air bersih. Saat ini mereka memenuhi kebutuhan dengan membeli air tangki yang cukup mahal. "Air bersih di sini harus jadi prioritas karena banyak warga kurang mampu. Mereka harus membeli air tangki yang cukup mahal. Untuk makan saja sulit apalagi beli air. Itu yang perlu jadi perhatian serius," ujar Semy.
Politisi muda berlatar belakang jurnalis ini mengungkapkan banyak warga mempertanyakan soal program bedah rumah hingga bantuan seragam untuk anak-anak sekolah yang sudah tidak ada lagi. Padahal program ini sangat membantu masyarakat miskin.
"Setiap rumah yang saya kunjungi keluhannya sama kenapa program bedah rumah dan bantuan seragam sekolah tidak ada lagi. Kemudian lampu jalan rusak, jalan rusak, BPJS gratis dan juga bantuan raskin. Ini jadi catatan penting," ujarnya.
Menurut Semy, program-program ini dalam satu tahun terakhir ini anggarannya memang dikurangi bahkan dihilangkan. Misalnya program bedah rumah yang dicoret, anggaran untuk air bersih juga dicoret, sejumlah anggaran untuk bantuan sosial juga dipotong.
"Masyarakat tanya yah saya jelaskan bahwa banyak anggaran yang dicoret oleh DPRD di sidang dan saya punya data lengkap soal berapa anggaran yang dipotong untuk kepentingan lain. Dan masyarakat juga tau dana miliaran dipakai untuk kasi naik gaji dan tunjangan dewan yang sekarang sudah bermasalah itu," jelas Semy. (*)