KUPANG,LIPUTANNTT.com,Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Nusa Cendana Kupang sekaligus penulis DR. Marsel Robot hadir memberikan materi dalam kegiatan gelar wicara yang diadakan oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (07/02/2024)
Gelar wicara ini merupakan salah satu acara untuk memperingati Hari Pers Nasional ke 78 tahun, yang jatuh pada tanggal 9 Februari 2024.
Marsel Robot saat membawakan materi, menyoroti soal jurnalis, antara online dan on time, mengulik tentang media online yang kerap lebih cepat memberitakan suatu peristiwa namun kadang tidak diverifikasi maupun divalidasi, bahkan memeriksa kembali teks berita yang seharusnya menyajikan fakta.
"Ini menjadi auto kritik bagi kita semua, media online yang kerap lebih cepat namun kadang tidak diverifikasi maupun divalidasi padahal menyajikan fakta," kata Marsel di Aula Universitas Muhammadiyah Kupang.
Selain itu ia mengajak wartawan yang hadir untuk melakukan refleksi atas profesinya.
Menurutnya, para wartawan khususnya yang bekerja di media online, bertarung di antara dua kata kunci ini, yakni on time dan online.
“Jadi ini sangat menguras tenaga. Kemudian banyak hal yang kalau tidak disadari maka akan hilang. Misalnya teman-teman tidak punya waktu yang cukup cukup banyak untuk melakukan revisi dan hal lainnya tidak punya kesempatan untuk membaca kembali apa yang ditulis,” ucap Marsel.
Baginya, ini merupakan tantangan yang harus menjadi perhatian para wartawan di tengah perkembangan teknologi.
“Jika wartawan tidak berbenah maka akan berhadapan dengan seleksi sosial,” ujarnya.
“Seleksi sosial yang dimaksud adalah teman-teman media khususnya media online kalau tidak mengembangkan kompetensi, terutama kompetensi berbahasa, maka akan ada seleksi sosial. Orang akan meninggalkan media-media yang dari sisi bahasanya tidak terlalu bagus atau tidak menarik, tidak taat pada aturan yang baik dan benar,” tegasnya.
Oleh karena itu, Marsel mengharapkan para wartawan harus memperhatikan hal itu dalam menjalankan tugasnya, sekalipun bekerja di media online yang mementingkan kecepatan tayang atau publikasi.
Ia mengingatkan para pekerja pers untuk selalu melakukan seleksi diksi.
“Harus ada apa revisi dan editing yang matang sebelum berita itu naik,” imbuhnya
Selain itu, Marsel mengapreasiasi tugas wartawan. Tidak dapat dipungkiri, pers sangat berperan dalam sejarah peradaban Bangsa Indonesia.
Lebih khusus, Marsel mengangkat tentang kejatuhan Soeharto tahun 1998, dalam tesis waktu menyelesaikan studi S2.
Marsel menerangkan bahwa, pada waktu itu yang sangat berperan adalah mahasiswa dan pers.
Diskusi yang dipandu oleh Ketua Panitia, Robertus Fahik berjalan sangat komprehensif. Para peserta tampak aktif bertanya dan ditanggapi pemateri dengan baik.
Pantauan wartawan, hadir dalam perayaan Hari Pers Nasional ini adalah Danrem 161 Wira Sakti Kupang yang diwakili oleh Kapenrem Mayor Inf. Arwan Minarta, Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang Prof. DR. Zainul Wula, S.Pd., M.Si., Kepala TVRI NTT Asmeth Takalumang, para pimpinan organisasi media konstituen Dewan Pers seperti AJI, JMSI, AMSI, dan PWI.
Hadir pula perwakilan Kopdit Swasti Sari, para wartawan, para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang, Widyabasa Ahli Muda, Christina T. Weking, S.S., M.Hum., dari Kantor Bahasa NTT dan Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Nusa Cendana Kupang sekaligus penulis DR. Marsel Robot.(*)