Jakarta,LIPUTANNTT.com,Pejabat Gubernur NTT, Ayodhia G L Kalake, SH, MDC menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa-Idul Fitri 2024, yang digelar secara nasional di Hotel Kempinski Jakarta pada Senin (4/3/2024).
Rakor yang diikuti para Gubernur/Pejabat Gubernur se-Indonesia ini dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Pol (Purn) Prof. Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D.
Rakor Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa-Idul Fitri 2024 ini juga dihadiri Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI, Suwandi, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar W, dan Gubernur Jambi, Al Haris yang juga merupkan Ketua Asosiasi Gubernur Seluruh Indonesia.
Sementara para Bupati/Walikota se-Indonesia, mengikuti Rakor Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa-Idul Fitri 2024 ini secara secara daring atau virtual dari daerahnya masing-masing.
Dalam foto yang diunggah dalam akun Instagram milik Pejabat Gubernur NTT yakni @pj.gubernurntt2023_2024, tampak Pejabat Gubernur NTT, Ayodhia G L Kalake, SH, MDC duduk satu meja dengan para gubernur dan pejabat gubernur dari provinsi lainnya.
Dalam status instagramnya, Pejabat Gubernur NTT, Ayodhia G L Kalake menulis, “Dalam arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan, dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa Idul Fitri 2024 hal-hal yang perlu diperhatikan yakni ketersediaan pasokan dan stabilitas harga bahan pokok serta stabilitas keamanan selama Bulan Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul fitri 1445 H sehingga dapat berjalan dengan aman, nyaman, tertib dan lancar.
Selain itu, keamanan dan ketertiban masyarakat terutama pada simpul-simpul transportasi pada bandara, terminal, stasiun, pelabuhan dan jalan darat harus tetap dijaga dengan baik.”
Lebih lanjut Pejabat Gubernur NTT menulis, “Mendagri Tito Karnavian mengimbau agar Pemerintah Daerah dapat menggelar rakor bersama pihak terkait dan berpesan kepada Pemerintah Daerah juga bisa berhati-hati dalam menaikkan pajak dan retribusi.”
“Kita Indonesia jika harganya terlalu murah sekali kasihan petani dan penghasil lainnya. Termasuk pengusaha yang memproduksi serta nelayan. Sebaliknya kalau misalnya harganya tinggi sekali masyarakat menjerit karena tidak terjangkau harganya. Oleh karena itu kita harus membalance angka inflasinya. Semuanya kita lakukan demi masyarakat tersedia barang pokok dan juga harga dapat terjangkau”, pungkas Mendagri Tito Karnavian, seperti tertulis dalam status Instagram Pejabat Gubernur NTT.
Dalam status ini, juga tertulis, “Sementara itu, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar W menyampaikan, inflasi Februari 2024 relatif lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Komoditas utama penyebab inflasi Februari 2024 adalah beras, cabai merah, telur ayam, daging ayam dan minyak goreng. Beras memberikan andil inflasi terbesar (0,24 %).(*/jh)