Kupang, LIPUTANNTT.com,Pondok Pesantren Darul Aulia, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) di momentum Idul Adha 1444 Hijriah 2024, menerima dan menyerahkan sebanyak 71 ekor sapi kurban untuk disembelih dan disalurkan ke masyarakat.
Pondok Pesantren Darul Aulia hingga saat ini terus bekerjasama dengan pihak Peternak Nusantara secara kelembagaan dalam mengurus hewan kurban.
“Tujuannya adalah memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas. Adapun hewan kurban pada tahun 2024 ini, masih sama dengan tahun sebelum-sebelumnya yakni di posisi 71 ekor hewan kurban. Bisa saja meningkat di hari esok. Bisa sampai ratusan hewan kurban” Ungkap ustadz Dahrul.
Saat ini, kata dia, pihak Pondok Pesantren Darul Aulia sedang membagikan hewan kurban ke masyarakat. Dimana sudah dimulai pada hari ini, Senin, 17 Juni 2024 dengan jumlah 71 ekor sapi kurban. Sementara untuk hari-hari kedepannya, kemungkinan akan terus bertambah dari sistem penggalangan dana yang akan dilakukan ke seluruh dunia.
Daging kurban ini, katanya, dibagikan kepada seluruh lapisan masyarakat yang sudah berkomunikasi dengan pihak panitia, serta warga sekitar pondok pesantren.
“Tahun 2023 itu sama juga dari donatur yang sama yakni 71 ekor sapi. Artinya dari 71 ekor sapi ini, dibagi 7 orang 1 ekor. Kami juga sebarkan ke masyarakat secara luas tanpa memandang suku, agama dan ras. Kami ingin menjaga toleransi antar sesama umat di NTT khususnya di wilayah Kota Kupang.” Ujarnya 
Pembagian daging kurban ini, lanjutnya, diharapkan dapat memupuk tali persaudaraan antar sesama umat beragama dan suku. Menurutnya, daging hewan kurban ini distribusikan sebagai sebuah simbol persatuan, dimana persatuan itulah yang akan diperjuangkan di Kota Kupang sehingga pada momentum hari besar Islam senantiasa mampu memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas.
”Untuk hewan kurban berupa kambing tidak ada. Sementara untuk hewan kurban seperti sapi, kami ada 71 ekor itu. Untuk Kota Kupang sendiri belum pernah memberikan sumbangan hewan kurban di Pondok Pesantren Darul Aulia.” Sebutnya. (*)
