Kupang, LIPUTANNTT.com,Kerinduan masyarakat NTT dipimpin seorang pengusaha, bukannya tanpa alasan. Sepak terjang para politisi yang dinilai tidak terlalu membawa perubahan signifikan, menjadi salah satu alasan. Selain itu, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang masih menempatkan Provinsi NTT sebagai salah satu "Provinsi Termiskin" di Indonesia, juga jadi sorotan. Masih laporan BPS, Pendidikan NTT juga terpuruk dan tidak bisa bersaing di level tertinggi.
Fenomenanya seperti ini; jika bicara kemiskinan, posisi NTT berada di urutan tiga besar teratas. Sebaliknya, bila bicara pendidikan, posisi NTT berada di "klasemen" papan tengah. "Sudah saatnya kondisi ini dibalik. Pendidikan NTT harus berada di level tertinggi, setidaknya masuk lima besar. Sebaliknya, kemiskinan NTT sudah saatnya diatasi dan tak lagi jadi menu utama pemberitaan media. Karena itu, kita sangat butuh figur pemimpin yang visioner, seperti Fransiscus Go. Dia pengusaha yang sudah banyak berbuat bagi NTT. Di bidang apa pun, ekonomi, pendidikan dan kesehatan," tegas Jack Logo, seorang pengusaha di Kupang, Selasa (2/7).
Menurut Jack, sebagai putra Timor, Fransiscus Go paham betul bagaimana membangun daerahnya, demi mengejar ketertinggalan dari daerah lainnya, di Indonesia. "Fransiscus Go telah membuktikan komitmennya membangun NTT. Lippo Plaza dan hypermart adalah buah tangannya. Kehadiran Rumah Sakit Siloam di Kupang dan Labuan Bajo, adalah kontribusi nyata dia di bidang kesehatan. Sekolah Lentera dia bawa masuk ke NTT," sebut Jack.
Karena itu, bila ada wacana menempatkan Fransiscus Go sebagai bakal calon wakil gubernur NTT, kata Jack, maka pihaknya akan menolak dengan tegas. "Menurut kami, sangat tidak pantas menempatkan Fransiscus Go sebagai bakal calon wakil gubernur NTT. Dia sudah berbuat lho untuk NTT. Track recordnya tidak diragukan lagi," tandas Jack kepada RakyatNTT.com.
Senada dengan Jack Logo, Sirilus Ladur, tokoh pemuda di Labuan Bajo, juga menolak jika ada wacana "menomor-duakan" Fransiscus Go di pusaran Pilgub NTT. Dikatakannya, untuk menopang peningkatan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia Nusa Tenggara Timur, beri kesempatan kepada figur profesional seperti Fransiscus Go. "NTT yang masuk kategori daerah termiskin, perlu keseriusan dan kecerdasan dari pemimpin dalam mengimplementasikan program pemerintah. Terutama penggunaan APBD yang tepat sasaran. Nusa Tenggara Timur butuh figur yang memiliki integritas untuk mengangkat NTT dari angka kemiskinan kita," ujarnya tak kala sengit.
Sirilus menambahkan, figur yang bakal memimpin NTT ke depan, harus bisa menjalankan program-program yang tepat sasaran. Mendorong kualitas guru dan siswa, agar berdaya saing. "Begitupun di bidang kesehatan, ekonomi, pariwisata, pertanian, dan peternakan. Saya melihat keseriusan dan komitmen Pak Frans Go bisa memanage semua itu. Kerja nyatanya sudah terlihat dan dirasakan masyarakat NTT, terutama kami di Labuan Bajo dengan hadirnya Rumah Sakit Siloam. Sangat tidak elok dan keliru kalo menempatkan Pak Frans sebagai calon wakil gubernur NTT," kata Sirilus beralasan.
Terpisah, wartawan senior Harian Timor Express, Yopi Lati, juga menegaskan hal yang sama. Menurut Yopi, sudah saatnya NTT dipimpin pengusaha visioner seperti Fransiscus Go. "Fransiscus Go sudah berbuat untuk NTT, belasan tahun silam. Dia belum jadi gubernur saja, sudah berbuat. Apalagi kalau sudah jadi gubernur. Lippo Plaza, hypermart, RS Siloam, Sekolah Lentera dan masih banyak lagi karyanya. Dia berbuat, tapi tak mau diekspose karena dia rendah hati. Di bidang social, ada begitu banyak kegiatan masyarakat NTT yang difasilitasi Pak Frans Go. Karena itu, sangat lucu dan tidak masuk akal kalo ada wacana Fransiscus Go dicalonkan sebagai wakil gubernur NTT. Yang fair lah," kritik Yopi Lati. (*/rk)
