Mbay, LIPUTANNTT.com,Tim Ombudsman RI dan kantor perwakilan ombudsman NTT menggelar diskusi bersama terkait stunting dengan tema: " Strategi Penanganan Stunting di Kabupaten Nagekeo" bertempat di aula hotel sinar kasih, Mbay.
Hadir dan membuka dengan resmi kegiatan tersebut, anggota Ombudsman RI Robert Na Endi Jaweng dan dihadiri Nara sumber Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, drg. Emerentiana Reni Wahjuningsih dan Sekretaris BKKBN prov NTT, Mikhael Yance Galmin.
Kegiatan ini dihadiri sejumlah camat, lurah, kepala desa, kader posyandu dan tim pendamping keluarga, kader KB, tim penggerak PKK dan bidan desa. Sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, provinsi NTT menempati urutan kedua dari 5 provinsi dengan prevalensi tertinggi setelah provinsi Papua Tengah. Sedangkan kabupaten di NTT yang menempati prevalensi tertinggi stunting tahun 2023 adalah Kabupaten TTS, Belu, Manggarai Timur, SBD dan TTU." Sebut ombudsman
Angka stunting provinsi NTT tahun 2023 masih 21.5 %, jauh dari target nasional sebesar 14%. Untuk itu dibutuhkan intervensi serius dan gotong-royong seluruh stakeholders untuk membereskannya. Kepada seluruh peserta kami menyampaikan agar segera melapor ke TPK setempat jika ada keluarga terdampak stunting yang belum dilayani dengan baik.
Terima kasih kepada Dinas Kesehatan Nagekeo dan BKKBN Provinsi NTT atas diskusi ini. Semoga bermanfaat bagi masyarakat di kabupaten Nagekeo.(*)