Oelamasi, LIPUTANNTT.com,Bertempat di Desa Oelnasi, kecamatan kupang tengah,kabupaten kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur NTT.
Mahasiswa KBPM Universitas Kristen Artha wacana kupang bersama Masyarakat UMKM kaum Perempuan Desa Oelnasi. Melaksanakan Pelatihan Budidaya Tanaman Obat Keluarga dan Pemasaran Digital Usaha jamu Rimbang Segar baru baru ini.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh anggota kelompok UMKM Kaum Perempuan Desa Oelnasi dan kelompok 20 mahasiswa KBPM Ukawa; Asten Bait, Andisan Nunu, Angriani lakusaba, Cindy Radja, Elisabeth Manuhutu, Rian Suryanto Tally, Angela luruk, Dermi Fai, Rolan lena Bali dan yuningssi lau. Serta anggota kelompok 19 yang juga di desa Oelnasi.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan pemaparan materi mengenai budidaya tanaman obat (Jahe Merah), oleh bpk. joni Taemnanu, yang menjelaskan mengenai cara menanam sekaligus merawat jahe merah dengan baik dan benar.
Seusai dari pemaparan materi diikuti dengan praktik mengenai cara menanam jahe merah dengan baik dan benar. Seusai Penanaman jahe dilanjutkan lagi dengan pendampingan oleh mahasiswa KBPM Ukaw, mengenai Pembukuan sederhana (laporan neraca, laporan laba rugi) .
Pada kesempatan itu Dosen Pendamping lapangan KBPM kelompok 20(Desa Oelnasi) ibu Eltina Agustina Maromon mengatakan bahwa "Program ini merupakan PMM( Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa) , yang diman pada kegiatan ini kita berkolaborasi dengan kelompok Perempuan Desa oelnasi untuk melakukan pelatihan sekaligus mempraktikkan budidaya bahan-bahan rimpang yang digunakan untuk pembuatan jamu, Seperti jahe merah, sereh, kunyit dan lainnya. Dan tujuan kegiatan ini ada mahasiswa membantu mendampingi masyarakat (kelompok UMKM), untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi keluarga. "Ungkapnya(*)
Kemudian Koordinator Perempuan Desa Oelnasi ibu Emilia Udjan mengatakan kami mengucapkan terima kasih karena dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan kami ilmu bahkan pengalaman dalam membudidaya rimbang sebagai bahan baku dalam pembuatan jamu, karena kedepannya kami tidak lagi membeli tetapi kami bisa menghasilkan sendiri. "Ungkapnya