KUPANG,LIPUTANNTT.com, Paket Gacor, George M. Hadjoh dan Theodora Ewalde Taek, bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang periode 2024-2029, berkomitmen untuk membangun Sirkuit balap di Naioni.
Penegasan itu disampaikan bakal calon Wali Kota Kupang, George Hadjoh usai resmi mendaftar di KPU Kota Kupang, Kamis (29/8/2024). Menurut George Hadjoh sebagai olahragawan yang sudah bergelut 42 tahun, ia tahu betul bagaimana membangun prestasi olahraga dengan usaha, kerja keras, disiplin dan selalu mengandalkan Tuhan.
“Saya Olahragawan, praktisi bela diri. 6 kali PON membawa atlet Kempo menjadi penyumbang medali emas terbanyak bagi NTT. Saya juga membawa Kempo jadi juara 2 umum dalam kejuaraan internasional di California dan Tokyo. Sehingga saya tahu betul bagaimana mengembangkan bakat anak-anak muda di dunia Olahraga. Bagi yang punya talenta di dunia balap motor, paket Gacor pastikan akan membangun Sirkuit Balap di Naioni,” ungkap George Hadjoh usai KPU Kota Kupang menyatakan berkas pencalonan Paket Gacor diterima dan lengkap.
Georga Hadjoh mengakui, tahun 2028 NTT dipercayakan sebagai tuan rumah PON XXII bersama NTB, sehingga sarana dan prasarana harus disiapkan secara baik.
“Apapun caranya kami pastikan bahwa sirkuit akan dibangun. Kita akan kolaborasi dengan semua pihak agar bisa diwujudkan,” tegas ketua Satgas PON XXI KONI NTT.
Menurut George Hadjoh, anak-anak NTT khususnya Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi memiliki bakat yang hebat dan luar biasa dan pemerintah harus hadir untuk membantu mereka.
“Fungsi pemerintah itu regulator dan fasilitator. Anak-anak kita memilik bakat yang hebat dan luar biasa. Pemerintah harus menjembatani keinginan dan kebutuhan mereka untuk bisa berprestasi sampai ke level tertinggi,” tandas mantan Penjabat Wali Kota Kupang periode 2022-2023.
George Hadjoh kembali menegaskan bahwa Ia adalah orang olahragawan yang menjunjung tinggi sportivitas, apa yang dikatakan pasti akan dilaksanakan.
“Dalam diri kami itu ada jiwa kesatria yang menjunjung tinggi sportivitas. Kalau katakan A maka A, bukan omong lain buat lain,” pungkas George Hadjoh.(*)
