Kota kupang, LIPUTANNTT.com,Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., menghadiri dan mengikuti ibadah penyegaran iman lintas agama dengan tema "Saling Membantu Kamu" yang berlangsung di Lantai I, Kantor Wali Kota Kupang. Acara ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, dr. I Wayan Ary Wijana, Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Kupang, Yanuar Dally,SH., M.Si., serta sejumlah Kepala Perangkat Daerah Kota Kupang.
Dalam acara ini, para tokoh agama yang turut menyampaikan renungan antara lain Pdt. Delviana K. Snae, S.Th. dari perwakilan Kristen Protestan, Rd. Giovanni Aditya Lewa Arun, Pr dari Katolik, Haji Ismail Muhammad Saleh, S.Si. dari Islam, Prof. Dr. I Gusti Bagus Arjana, M.S. dari Hindu, dan perwakilan agama lainnya.
Pj. Wali Kota Kupang, Linus Lusi, dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran dan partisipasi para tokoh agama dalam kegiatan ini. "Ibadah penyegaran iman ini sangat penting, karena dapat membantu ASN maupun PTT di lingkup Kota Kupang untuk lebih setia dalam menjalani ibadah serta hidup yang benar sesuai dengan ajaran agama masing-masing," ujarnya.
Linus Lusi juga menekankan pentingnya kebersamaan dan kolaborasi antara pemimpin dan staf dalam unit kerja. "Tema ibadah hari ini, 'Saling Membantu Kamu', mengingatkan kita bahwa seorang pemimpin harus bijaksana dalam pengambilan keputusan dan menjadi teladan dalam hal kedisiplinan serta pelaksanaan tugas," tambahnya.
Setelah mendengarkan refleksi dari lima tokoh agama, Linus Lusi mengajak semua pihak untuk merenungkan peran mereka dalam masyarakat. “Sebagai abdi negara, kita perlu bertanya sampai sejauh mana kita telah melayani masyarakat. Kehidupan ini berbatas waktu, dan apa yang akan kita lakukan dengan anugerah hidup yang diberikan kepada kita?” tuturnya, sembari mengajak para peserta untuk meneladani semangat tolong-menolong sebagaimana dicontohkan dalam kisah orang Samaria yang murah hati.
Dalam refleksi yang disampaikan Romo Giovanni Aditya Lewa Arun, Pr, dalam renungannya mengutip Lukas 10:25 tentang kisah orang Samaria yang baik hati. "Etika orang Samaria perlu menjadi contoh dalam kehidupan bersama. Kita harus saling membantu dan menolong tanpa memandang status orang yang kita tolong," ujarnya.
Haji Ismail Muhammad Saleh, S.Si. juga menyampaikan pesan dari Islam bahwa saling tolong-menolong adalah perintah Nabi dalam Al-Qur'an. "Menolong dengan kelebihan kita adalah hal biasa, namun menolong dari kekurangan kita adalah luar biasa. Jika kita menolong dengan ikhlas, maka seluruh urusan kita akan diselesaikan oleh Allah," jelasnya.
Prof. Dr. I Gusti Bagus Arjana, M.S. dari perwakilan Hindu menekankan bahwa kehidupan adalah untuk kesejahteraan di dunia ini sampai kita menyatu kembali dengan Sang Brahman. "Kita semua diciptakan oleh pencipta yang sama, sehingga kita semua bersaudara. Ada tiga sumber kebahagiaan dalam hidup ini: keyakinan pada Tuhan, saling menghargai sesama manusia, dan menjaga hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar kita," paparnya.
Sementara itu, Pdt. Delviana K. Snae, S.Th. mengutip Galatia 6:1-2, mengingatkan bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. "Rasul Paulus mengajarkan bahwa kita harus saling menjadi sistem pendukung satu sama lain dalam dunia kerja. Bertolong-tolonganlah dalam menanggung bebanmu," tegasnya, seraya menekankan pentingnya seni dalam memaksimalkan potensi di tempat kerja.