Kota kupang, LIPUTANNTT.com,Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., menyatakan dukungannya terhadap program Merekam Kota Kupang yang digagas oleh Sekolah Multimedia Untuk Semua (Skolmus). Dukungan ini disampaikan dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Wali Kota Kupang pada Selasa,(8/10). Hadir dalam audiensi tersebut tim Skolmus yang dipimpin oleh Direktur Skolmus, Frengki Lollo, bersama dengan Manajer Program Merekam Kota, Sherly Atty, Manajer Arsip Merekam Kota, Blesuntustres Boymau, dan anggota tim lainnya. Turut mendampingi Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Kupang, Daud Noftianus Nafi, S.STP., MM.
Dalam pertemuan tersebut, Pj. Wali Kota Linus Lusi menyampaikan apresiasi atas inisiatif Skolmus dalam mendokumentasikan sejarah Kota Kupang. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kupang siap memberikan dukungan penuh untuk kesuksesan program ini, termasuk merekomendasikan nama-nama tokoh yang dapat diwawancarai dalam rangka pengumpulan arsip sejarah. Linus Lusi juga menekankan pentingnya literasi digital melalui kegiatan ini, yang tidak hanya untuk melestarikan sejarah tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan ruang digital secara aktif, aman, dan positif.
“Kami mendukung penuh upaya digitalisasi dan pengarsipan publik yang diinisiasi Skolmus melalui program Merekam Kota 2024. Semoga kegiatan ini dapat menciptakan memori kolektif yang kuat dan memperkaya imajinasi tentang sejarah Kota Kupang,” ujar Linus. Ia berharap pameran yang akan diadakan nanti menjadi ajang pertemuan berbagai elemen masyarakat serta menjadi momentum penting dalam melestarikan sejarah Kupang dari sudut pandang warganya sendiri.
Direktur Skolmus, Frengki Lollo, menjelaskan bahwa kunjungan tim Skolmus kali ini bertujuan untuk bersilaturahmi serta mengundang Pj. Wali Kota Kupang dalam pembukaan pameran yang akan diselenggarakan pada 12 hingga 26 Oktober 2024. Skolmus sendiri berdiri pada tahun 2011 di Kupang sebagai ruang kolektif yang berfokus pada bidang fotografi, videografi, serta pelestarian ingatan kolektif warga Kota Kupang dan Nusa Tenggara Timur. Salah satu program unggulannya adalah Merekam Kota Kupang Dulu, Kini, dan Nanti, yang mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengumpulkan arsip sejarah yang dimiliki oleh warga.
Frengki menjelaskan bahwa tim Skolmus saat ini memfokuskan kegiatan mereka di Kecamatan Kota Raja, karena wilayah tersebut dahulu dikenal sebagai tempat berkuasanya para raja. Melalui program ini, Skolmus ingin mengkaji bagaimana peran raja-raja dalam menciptakan ruang berkumpul dan berinteraksi di masyarakat pada masa lalu. Pameran ini, menurut Frengki, akan menjadi medium untuk membuka dialog dan diskusi tentang perjalanan sejarah Kota Kupang.
Sherly Atty, Manajer Merekam Kota, menambahkan bahwa audiensi dengan Pj. Wali Kota juga bertujuan untuk memperkenalkan program ini secara lebih luas dan meminta dukungan dari Pemerintah Kota Kupang dalam hal akses lokasi serta informasi sejarah. Sherly juga berharap agar Pj. Wali Kota bersedia membuka pameran yang akan digelar di Museum Kafe, bersebelahan dengan Gereja Kota Kupang, yang dulunya merupakan rumah asisten residen Belanda.
Lebih lanjut, Sherly mengungkapkan bahwa pameran ini terbuka untuk semua kalangan, termasuk komunitas-komunitas lokal, anak-anak, orang tua, akademisi, hingga pemerintah. Selain itu, pameran ini juga akan melibatkan UMKM serta pengrajin-pengrajin lokal, dengan harapan dapat mendorong perputaran ekonomi di Kota Kupang.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Kupang, pameran Merekam Kota diharapkan menjadi ajang pengenalan sejarah yang dapat mempererat hubungan antarwarga sekaligus memperkaya wawasan masyarakat tentang sejarah dan budaya lokal melalui perspektif digital.(*)