KUPANG,LIPUTANNTT.com,Bertempat di Aula El Tari Kupang, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kupang menggelar wisuda ke-8, pada Sabtu (19/10/2024) dengan tema "Mewujudkan Generasi Muslim yang Moderat dan Berkarakter dengan Menjunjung Nilai Spiritual, Intelektual, dan Profesional".
Turut hadir dalam wisuda ke-8 tersebut, Sekretaris Kopertais wilayah XIV, Prof. Nazar Na'ami, perwakilan ormas islam, BSI, Sekum MUI NTT, Ketum MUI Kota Kupang, Penjabat Wali Kota Kupang, Kakanwil Kementerian Agama Islam NTT, BAZNAS NTT, BAZNAS Kota Kupang, Kepala MAN Kupang, Kepala MTsN Kota Kupang dan Dr. Umar Sulaiman, M.Pd.
Dalam pidato wisudanya, Ketua STAI Kupang, Baktiar Leu, menyampaikan mahasiswa hari ini telah memasuki era 5.0 yang penuh dengan tantangan, sehingga dibutuhkan kreativitas agar mampu bersaing dalam dunia kerja.
"Adek-adek harus mampu memenangkan persaingan dalam dunia kerja, baik dunia pendidikan, bisnis, ekonomi, politik maupun budaya," ungkapnya.
Masyarakat modern dewasa ini, kata dia, yang ditandai dengan post industrial tidak hanya diberikan kemudahan akan tetapi juga banyak menjumpai paradox dalam kehidupan.
Saat ini telah terjadi swastanisasi televisi, lanjutnya, hal itu menyebabkan informasi yang disampaikan banyak sekali negatif.
"Kita harus mampu men filtrasi informasi itu dengan baik," ucapnya
Selanjutnya, Ibrahim Arif, mewakili Kakanwil Kementerian Agama Wilayah NTT, dalam sambutannya menyampaikan, keberadaan STAI Kupang telah diakui oleh masyarakat luas.
"Kami berharap semua civitas akademika STAI Kupang untuk menjaga mutu dan daya saing dengan baik dan benar," ucapnya.
"Jagalah apa yang menjadi Marwah dasar dari lembaga pendidikan tinggi ini yang membuat terus tumbuh selaras dengan zaman sesuai dengan tuntunan perubahan dalam dunia pendidikan," tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum MUI NTT, Anwar Husen dalam sambutannya menyampaikan, sejak berdirinya STAI Kupang tahun 2012 hingga saat ini telah memberikan kinerja yang baik.
"Hal ini ditunjukkan dengan akreditasi dengan baik, termasuk keempat prodi," ucapnya.
Ia menyebut, upaya untuk penegerian STAI Kupang hingga saat ini masih mengalami kendala, kendati sudah sejak lima tahun yang lalu.
"Hanya di NTT saja yang belum ada kampus negeri Islam, padahal di daerah lain sudah ada. Ini PR buat kita bersama," ucapnya.
Prof. Nazar Na'ami, Sekretaris Kopertais XIV, dalam sambutannya menyampaikan peluang untuk mengerikan STAI Kupang peluangnya sangat terbuka.
"Kuncinya adakah komitmen dari orang NTT, dari pejabat-pejabat NTT untuk mendirikan atau untuk mengerikan kampus ini," katanya.
Kalau ada, lanjutnya, pasti bisa karena banyak sekali tokoh-tokoh Nasional yang berasal dari NTT.
Ia menyebut, MUI NTT harus menginisiasi pertemuan antara tokoh-tokoh NTT di Nasional untuk membicarakan penegerian STAI Kupang.(*)