BELU,LIPUTANNTT.com,Kepala Bea Cukai Atambua, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, dan Vice President Government & Institusional 1 Group Bank Mandiri meresmikan pembayaran non-tunai pada Pungutan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor di Pos Lintas Batas Negara Mota’ain, Atambua. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Atambua International Expo 2024 yang diselenggarakan pada 11 dan 12 November 2024 di PLBN Mota’ain Atambua.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Didiet Aditya, berharap dengan diluncurkannya pembayaran menggunakan QRIS dan EDC oleh Bank Mandiri pada Pungutan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor dapat mempermudah masyarakat Indonesia maupun WNA dalam menyetorkan kewajibannya. Hal senada diungkap oleh Vice President Government & Institusional 1 Group Bank Mandiri, Ibu Nugrahani Estuning Sari. Dengan implementasi pembayaran non tunai ini, seluruh transaksi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia maupun WNA akan langsung masuk ke kas negara serta mendukung semakin transparansi pembayaran penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
Pertumbuhan QRIS di Provinsi NTT sendiri tercatat tumbuh eksponensial. Pada September 2024, BI mencatat sebanyak 1,2 juta transaksi QRIS, atau tumbuh sebesar 250% (yoy) dibandingkan September 2023 yang hanya sebanyak 342 ribu transaksi. Secara nominal, transaksi QRIS di NTT mencapai Rp 171 Milyar, atau tumbuh sebesar 242% (yoy) dibandingkan September 2023 yang mencapai Rp 50 Milyar. Dari sisi merchant, sampai dengan September 2024, tercatat sebanyak 248ribu merchant telah menerima pembayaran menggunakan QRIS, atau tumbuh sebesar 10,90% (ytd) dibandingkan Desember 2023 yang tercatat sebanyak 224 ribu merchant. Dari sisi pengguna, tercatat sebanyak 300 ribu masyarakat NTT telah bertransaksi menggunakan QRIS, atau tumbuh sebesar 6,72% (ytd) dibandingkan Desember 2023 yang tercatat sebesar 281 ribu orang.
Pengadopsian sistem pembayaran non-tunai pada Pungutan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor merupakan salah satu langkah konkrit Bank Indonesia dalam bersinergi serta berkolaborasi dengan stakeholders untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ke depannya, BI akan terus senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dari berbagai aspek untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjaga inflasi sesuai sasaran nasional, serta meningkatkan aspek digitalisasi di daerah.(BI)