KUPANG, LIPUTANNTT.com,Pj.Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., bersama Pj. Ketua TP PKK Kota Kupang, Ny. Angela Lusi-Deran, menghadiri Parade NTT Bertenun 2024 dalam rangka puncak perayaan HUT NTT ke-66. Acara ini juga dihadiri oleh Pj. Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., serta unsur Forkopimda NTT. Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf, Fransiskus Handoko, SST.Par., M.Sc., turut hadir sebagai tamu kehormatan.
Parade ini melibatkan ribuan peserta yang terdiri dari pegawai perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kota Kupang, Pemerintah Provinsi NTT, sektor perbankan, serta berbagai stakeholder lainnya. Delegasi Pemerintah Kota Kupang tampil memukau dengan balutan Tenun Sepe, motif khas Kota Kupang. Peserta parade lainnya meliputi organisasi wanita (BKOW), atlet taekwondo, karate, wushu, pencak silat, komunitas dan paguyuban se-NTT, perguruan tinggi, sekolah-sekolah, BUMD, instansi vertikal, teman disabilitas, finalis audisi putri, serta anggota sanggar Timor Creative People yang mengenakan busana modifikasi tenun ikat.
Parade dimulai pukul 08.00 WITA dari depan Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah NTT dan berakhir di depan rumah jabatan menuju Kantor Gubernur NTT. Parade dibuka oleh Pj. Ketua Dekranasda dan Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Ny. Santi Ambarwati, S.E. Sebelumnya, panitia juga menggelar aksi peduli korban bencana Gunung Lewotobi melalui donasi QRIS mulai dari Rp66.
Selain parade, perayaan HUT ke-66 ini juga dimanfaatkan untuk penanganan stunting melalui program “Orang Tua Asuh Stunting”. Bantuan untuk 1.700 anak stunting akan diberikan secara simbolis, dengan tanggung jawab yang dibagi antara pemerintah provinsi dan kota.
Acara puncak menampilkan pameran tenun ikat, demo kuliner, dan bazar pangan lokal yang melibatkan 51 pelaku UMKM. Pangan lokal seperti sorgum disajikan sebagai menu utama untuk tamu VIP dan anak-anak stunting, sementara bazar beras SPHP menjual produk di bawah harga pasar.
Pada acara tersebut, juga dilakukan deklarasi penetapan 20 Desember sebagai Hari Bertenun NTT. Pada tanggal ini, masyarakat NTT diimbau mengenakan tenun ikat untuk meningkatkan kecintaan terhadap budaya lokal. Pemerintah Provinsi NTT dan Kota Kupang juga sedang mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk motif tenun khas daerah, termasuk Tenun Sepe, guna melindungi dan melestarikan warisan budaya NTT.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, puncak perayaan HUT NTT ke-66 ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan budaya lokal serta semangat kebersamaan untuk membangun NTT yang lebih sejahtera dan berbudaya.(*/eh)