KUPANG,LIPUTANNTT.com,Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, S.E., M.M., menghadiri penanaman 1 juta pohon dalam rangka "Penanaman Pohon Serentak di Seluruh Indonesia yang terpusat di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)" di Noetnan, Keluarahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang. Selasa (14/01/2025).
Turut hadir pada kegiatan ini. Pj Gubernur Nusa Tenggara Timur, Komandan Korem 161/Wira Sakti, Dandim 1604/Kupang, Kepala Binda Nusa Tenggara Timur, PJ. Walikota Kupang, Kepala Kantor Wilayah Kemenag ±Provins NTT, Kepala Kantor Walayah ATR/BPN Provinsi NTT dan Anggota TNI dari tiga Matra Darat, Laut dan udara.
Pj. Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, SP., MP, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada dinas terkait serta berharap agar masyarakat bisa menjaga bibit yang sudah ditanam.
Pada dekade belakangan ini, kita diperhadapkan pada beberapa lsu Utama, yakni Kemiskinan, Ketahanan Pangan dan Kondisi Perubahan Iklim. Khusus Perubahan Iklim terutama disebabkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah mengubah variabilitas iklim alami dan komposisinya dari atmosfer global. Beberapa variabel penyebab perubahan iklim global, yaitu; Efek Rumah Kaca, Peningkatan Emisi, Pemanasan Global, dan Perubahan Orbit Bumi.
"Kondisi ini akan membawa dampak negatif terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi, dalam hal; kepunahan ekosistem, turunnya hasil pangan/panen, rentannya wilayah pesisir dan dataran rendah, turunnyasumber air, dan terganggunya kesehatan makhluk hidup. Pembangunan berketahanan iklim menjadi salah satu prioritas membangun berwawasan lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim", uacap PJ. Gubernur NTT.
Aksi-aksi yang dilakukan dalam gerakan ini diharapkan berdampak positif kehidupan manusia terlebih dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang berkelanjutan dalam rangka ini juga, Pemerintah Provinsi juga telah mengambil kebijakan dengan menerbitkan Surat Edaran tentang "Gerakan Hijau Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku". Gerakan Hijau Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku ini dimaksudkan membangkitkan rasa kepedulian dan kebersamaan kita semua untuk bumi yang lebih sehat, dengan tujuan agar NTT Bisa, NTT Maju, NTT Sejahtera. Tegas Pj.Gubernur NTT.
Mentri Kehutanan Rebublik Indonesia Raja Juli Antoni menyampaikan saat sambutan, bahwa presiden kita Bapak Prabowo Subianto adalah seorang yang sangat peduli dengan lingkungan hidup.
Pembangunan tak boleh henti tetapi keberlanjutan yang di topang oleh alam yang lestari oleh hutan yang baik mesti tetap di lanjutkan. Banyak sekali isu hoax yang hadir di media masa baik tentang pak presiden maupun kami di kehutanan, saya ingin menyampaikan kembali bahwa presiden kita adalah seseorang yang sangat peduli dengan lingkungan hidup.
Ada larangan tidak boleh membunuh satu binatang apapu, bahkan semut dibiarkan hidup, laba-lama dibiarkan menggantung, seekor ular cobra yang selalu muncul di suatu tempat dilarang untuk dibunuh. "Saya menegaskan kembali, pak Presiden Prabowo sangat mencintai lingkungan, alam, dan hutan kita dan operasionalisasi, kami berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan pembangunan berjalan tetapi bersamaan penjagaan terhadap alam juga baik". Tegasnya.
Ketika ada cita-cita presiden tentang ketahanan pangan, image dan persepsi yang muncul adalah kita akan serta merta membuka hutan kita. Ternyata ada opsi lain yang bisa meminimalisir bahkan mentiadakan devoristasi dengan sebuah momentum yaitu hutan cadangan pangan dan energi. Kita dapat maksimalkan fungi hutan yang sudah dengan menanam pohon-pohon dengan tanaman pangan.
Lebih lanjut Bapak Mentri, hutan ketika kita hijaukan, maka kita bisa menanam padi gogo. Yaitu menamam padi di lahan kering bahwa di lahan 1 hektar bisa memproduksi 3,5 ton beras. Artinya ketika kita cadangkan hutan kita sebesar 1 juta saja sudah bisa produksi 3,5 juta ton beras yang artinya kita tidak perlu impor lagi. Begitu juga aren sebuah tanaman ajaib yang tumbuh di area kita.
"Data mencatat bahwa kita mengimpor bbm pada tahun 2023 sebesar 24 juta kilo ton. Satu hektar aren bisa memproduksi 24 ribu ton. Jadi inilah kita sebut sebagai hutan cadangan pangan energi dan air. Hari ini adalah kita memperingati hari penanaman 1 juta pohon yang pernah di inisiasi oleh pak Soeharto pada tahun 1993. Ini terkait dengan ketahanan air. "¹Tidak kebetulan tanah air terdiri dari 2 kata yaitu tanah dan air. Artinya tidak akan ada Indonesia ini tanpa tanah yang tentunya ada tumbuhan ada sumber energi dan air. Hari ini kita akan melakukan penanaman serentak 1 juta pohon yang di inisiasi oleh presiden Soeharto pada tahun 1963." Ujarnya (PENREM 161)