oleh

KUPANG,LIPUTANNTT.com,Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur berkomitmen proaktif dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) syariah di NTT melalui program Industri Kreatif Syariah (IKRA) Indonesia 2025. 

Langkah ini diharapkan mampu mendukung perluasan pasar produk UMKM berbasis halal di tingkat nasional maupun global.

Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, saat membuka kegiatan capacity building UMKM halal yang berlangsung di Hotel Harper Kupang pada Senin (3/2/2025).

“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025. Kami akan memfasilitasi pelatihan dan pendampingan bagi UMKM di bidang mode busana serta makanan dan minuman berbasis halal agar mereka dapat bergabung dalam industri kreatif syariah IKRA Indonesia 2025,” sebut Agus Sistyo.

Fasilitasi Pelatihan dan Pendampingan


BI NTT akan memberikan berbagai pelatihan yang mencakup pengembangan kapasitas, penguatan branding, pemasaran, serta perluasan pasar baik di dalam negeri maupun mancanegara.

 IKRA Indonesia sendiri merupakan wadah yang mempertemukan para pelaku usaha syariah di bidang fesyen serta makanan dan minuman halal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah secara holistik.

Sebanyak 48 UMKM dari Provinsi NTT turut ambil bagian dalam kegiatan ini, dengan komposisi 24 UMKM dari subsektor mode busana dan 24 UMKM dari subsektor makanan dan minuman.

Antusiasme Peserta dan Pendamping Ahli


Para peserta terlihat antusias mengikuti sesi capacity building yang dihadiri dua pendamping nasional. Wignyo Rahadi, pakar mode busana syariah, memberikan pendampingan bagi UMKM fesyen, sementara Chef Herman memberikan arahan bagi UMKM di subsektor makanan dan minuman halal.

Dengan adanya IKRA Indonesia 2025, diharapkan UMKM syariah di NTT dapat semakin berkembang dan memiliki daya saing tinggi di pasar nasional maupun global, serta menjadi bagian penting dari ekosistem ekonomi syariah Indonesia.(*)