KUPANG, LIPUTANNTT.com,Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menerima audiensi dari jajaran BPJS Kesehatan Cabang Kupang di ruang kerjanya, Jumat (15/3). Audiensi ini bertujuan untuk mempererat koordinasi serta membahas perkembangan dan tantangan dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Kupang.
Wali Kota didampingi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Kupang, I Nyoman Ngurah Suarnawa. Sementara dari pihak BPJS Kesehatan hadir Kepala Cabang, dr. Ario Trisaksono, S.H., Kepala Bagian SDM, Umum dan Komunikasi ,Sakarias Rhewa, hadir juga Kepala Bagian Perencanaan Keuangan dan Pemeriksaan , Dessy Natalia Adoe, Kepala Bagian Kepesertaan Gregorius Decembris Kapitan, dan Staf Komunikasi Publik Swekral Rifani.
Dalam pertemuan tersebut, dr. Ario Trisaksono menyampaikan apresiasi atas dukungan yang selama ini diberikan Pemerintah Kota Kupang terhadap pelaksanaan program JKN. Ia berharap sinergi yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan demi menjamin akses layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
“Dukungan dari Wali Kota dan jajaran, termasuk dari penjabat sebelumnya, sangat memudahkan kami dalam berkoordinasi. Semoga kerja sama ini terus berjalan demi mewujudkan jaminan kesehatan yang merata dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Kupang menegaskan komitmennya dalam mendukung program JKN. Ia menyampaikan bahwa sektor kesehatan merupakan salah satu prioritas utama dalam arah pembangunan Kota Kupang.
“Kami siap untuk terus berkolaborasi. Kesehatan adalah fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter,” tutur Wali Kota.
Pada kesempatan itu, Wali Kota juga menanyakan capaian kepesertaan JKN di Kota Kupang. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kupang menjelaskan bahwa dari total 455.000 penduduk Kota Kupang, sebanyak 341.000 jiwa telah terdaftar sebagai peserta JKN aktif. Angka ini mencerminkan cakupan sebesar 75 persen.
Meski belum menyentuh angka 100 persen, pencapaian ini dinilai cukup baik. Namun demikian, ia menekankan pentingnya validasi dan pemutakhiran data secara berkala, khususnya terhadap peserta yang sebelumnya terdaftar melalui skema pembiayaan APBN dan kini berstatus tidak aktif akibat pemutakhiran data oleh Kementerian Sosial.
Wali Kota pun menanyakan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan persentase kepesertaan aktif menjadi 80 persen. Menanggapi hal ini, dr. Ario menyarankan perlunya memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta agar seluruh karyawan dapat terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Kesehatan. “Kami akan terus membangun koordinasi lintas sektor guna meningkatkan keaktifan peserta,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu juga terungkap bahwa secara keseluruhan, Kota Kupang telah mencapai cakupan semesta jaminan kesehatan atau Universal Health Coverage (UHC), dengan hampir seluruh penduduk telah terdaftar dalam program JKN. Fokus ke depan adalah memastikan status kepesertaan tetap aktif agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan tanpa hambatan.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Wali Kota Kupang menginstruksikan jajaran terkait, khususnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, untuk segera melakukan penyandingan data penduduk dengan BPJS Kesehatan guna memastikan keakuratan dan kelengkapan data kepesertaan.
Melalui audiensi ini, diharapkan sinergi antara BPJS Kesehatan dan Pemerintah Kota Kupang semakin kuat, demi meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan mewujudkan masyarakat Kota Kupang yang sehat dan sejahtera.(*/da)