KUPANG, LIPUTANNTT.com,Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, bersama Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc., menghadiri pembukaan Expo Pemuda GMIT yang digelar di Pantai Lai Lahi Bissi Koepan, Kelurahan LLBK, Minggu (20/4). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari hingga Senin (21/4) ini turut diramaikan oleh 35 pelaku UMKM dari berbagai klasis GMIT, serta menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menuju Prosesi Paskah Pemuda GMIT 2025.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTT, Irjen Pol (Purn) Drs. Johanis Asadoma, M.Hum., Ketua DPRD Provinsi NTT, Ir. Emelia J. Nomleni, Anggota DPD RI Perwakilan NTT, Ir. Abraham Paul Liyanto, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Ny. Vera Christina Asadoma-Sirait, Wakil Ketua II DPRD Kota Kupang sekaligus Ketua Panitia Prosesi Paskah Pemuda GMIT 2025, Yeskiel Loudoe, S.Sos., Sekretaris Majelis Sinode Harian GMIT, Pdt. Lay Abdi K. Wenyi, M.Si., para tokoh gereja dari berbagai klasis di Kota Kupang serta beberapa kepala perangkat daerah lingkup Pemkot.
Dalam sambutannya, Wali Kota Christian menegaskan bahwa Paskah bukan sekadar seremonial keagamaan, melainkan perayaan kemenangan Kristus atas maut yang membawa harapan baru bagi semua.
“Dalam setiap kesempatan, saya dan Kaka Serena selalu menyampaikan kepada warga Kota Kupang untuk tetap memiliki semangat meski menghadapi berbagai kesulitan. Kita harus miliki harapan baru, karena di dalam harapan dan persatuan, kita mampu bangkit,” ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun di tengah tantangan efisiensi anggaran, baik di tingkat pusat maupun daerah, Pemerintah Kota Kupang tetap berkomitmen untuk terus bangkit dan maju. Hal ini tentu membutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk pemuda gereja.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kami membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan lintas agama. Seperti pepatah Latin mengatakan, Ubi Concordia Ibi Victoria—di dalam persatuan ada kemenangan. Kalau mau cepat, berjalanlah sendiri. Tapi kalau mau jauh, mari kita berjalan bersama. Pemerintah, masyarakat, dan gereja telah memilih untuk bergerak jauh bersama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota menekankan pentingnya kesadaran akan kebersihan dalam setiap kegiatan. Ia meminta panitia, peserta, dan pengunjung untuk menjaga kebersihan selama expo berlangsung. Saat ini, Pemerintah Kota tengah menyiapkan roadmap penanganan sampah yang berorientasi pada pengolahan dari sumber.
“Dalam 1–2 bulan ke depan, kami akan menyediakan sekitar 1.300 tempat sampah di tingkat RT. Nantinya, sampah dari RT akan dibawa ke kelurahan untuk diolah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang sedang disiapkan di masing-masing kecamatan. Hanya sekitar 15 persen residu yang akan dibuang ke TPA Alak, sisanya harus selesai diolah di tingkat kecamatan,” jelasnya.
Ia pun mengapresiasi masyarakat Kota Kupang yang mulai menunjukkan budaya bersih dalam dua minggu terakhir. “Kota ini bukan warisan nenek moyang, tetapi pinjaman dari anak cucu kita. Sewaktu-waktu mereka akan menagihnya kembali. Maka pola pikir kita harus jauh ke depan,” ucapnya mengingatkan.
Terkait UMKM, Wali Kota menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan para pelaku usaha dalam expo ini. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga membuka peluang kerja sama dengan investor dan pelaku usaha yang lebih besar.
“Jika bersama-sama kita bisa menjadi samudra luas. Tapi kalau sendiri kita hanya setetes air. Individually, we are one drop. Together, we are an ocean,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc., saat mengunjungi salah satu stan UMKM Expo, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai expo ini merupakan langkah positif yang mampu memperkuat ekosistem UMKM di Kota Kupang. Menurutnya, kegiatan ini membuktikan bahwa peran pemuda sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Anak muda jika diberi ruang dan saling bekerja sama, maka akan lahir gebrakan besar dengan hasil luar biasa. UMKM adalah tulang punggung ekonomi yang harus terus didukung,” katanya.
Serena juga menyampaikan rencana dua event besar yang akan digagas Pemerintah Kota Kupang dalam waktu dekat, yakni Kupang Sunday Market dan Sunset Cinema.
“Kupang Sunday Market atau ‘Saboak’ menggabungkan konsep modern dan tradisional, digelar dari Sabtu malam hingga Minggu sore. Ini menjadi ruang interaksi UMKM, petani, seniman, dan komunitas, sekaligus kampanye hidup sehat dan ramah lingkungan,” ujar Serena.
Ia menambahkan, Sunset Cinema akan menjadi wahana hiburan di ruang terbuka yang menyajikan film keluarga, seni pertunjukan, hingga edukasi lingkungan, serta melibatkan UMKM. “Taman kota harus hidup, menjadi ruang tumbuh yang inklusif bagi semua,” tandasnya.
Ketua Panitia Prosesi Paskah Pemuda GMIT, Yeskiel Loudoe, menjelaskan bahwa expo akan berlangsung hingga Senin (21/4), dan bertujuan memberi ruang bagi UMKM jemaat untuk memperluas pasar serta membangun kemitraan baru. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama prosesi berlangsung.
Usai seremoni pembukaan, Wali Kota dan Wakil Wali Kota mengunjungi lapak-lapak UMKM, membeli produk jajanan dan kerajinan lokal, serta melayani permintaan swafoto dari warga yang hadir dengan penuh antusias.(*/nt)